Jumat, 23 April 2010

Manusia dan Harapan

A. PENGERTIAN HARAPAN

Setiap manusia mempunyai harapan. Manusia yang tanpa harapan, berarti manusia itu mati dalam hidup. Orang yang akan meninggal sekalipun mempunyai harapan, biasanya berupa pesan-pesan kepada ahli warisnya.

Harapan tersebut tergantung pada pengetahuan, pengalaman, lingkungan hidup, dan kemampuan masing-masing. Berhasil atau tidaknya suatu harapan tergantung pada usaha orang yang mempunyai harapan.

Manusia dan Kegelisahan

Manusia di alam dunia ini memegang peranan yang unik dan dipandang dari banyak segi. Dalam ilmu-ilmu sosial manusia merupakan makhluk yang ingin memperoleh keuntungan atau selalu memperhitungkan setiap kegiatan sering disebut (Homo Economis) atau ilmu ekonomi, manusia merupakan makhluk sosial yang tidak dapat berdiri sendiri (sosiologi), makhluk yang selalu ingin mempunyai kekuasaan (politik), makhluk yang berbudaya, sering disebut homo-humanus (filsafat) dan alin sebagainya.

Manusia sebagai satu kepriadian mengandung tiga unsur yaitu :

1. Id yang merupakan struktur kepribadian yang primitif dan paling tidak nampak.

2. Ego merupakan bagian atau struktur kepribadian yang pertama kali dibedakan dari Id, seringkali disebut sebagai kepribadian yang “eksekutif” karena peranannya dalam menghubungkan energi Id kedalam saluuran sosial yang dapat dimengerti oleh orang lain.

3. Super ego merupakan struktur kepribadian yang paling akhir, muncul kira-kira pada usia lima tahun. Dibandingkan dengan Id dan Ego yang berkembang secara inernal dalam diri individu, superego terbentuk dari lingkungan eksternal. Jadi superego merupakan kesatuan standar-standar moral yang diterima oleh ego dari sejumlh agen yang mempunyai otoritas didalam lingkungan luar diri, biasanya merupakan asimilasi dari pandangan-pandangan orang tua.

HAKEKAT MANUSIA

A. Makhluk ciptaan Tuhan yang terdiri dari tubuh dan jiwa sebagai satu kesatuan yang utuh.

B. Makhluk ciptaan Tuhan yang paling sempurna, jika dibandingkan dengan makhluk lainnya.

C. Makhluk biokultural, yaitu makhluk hayati yang budayawi.

D. Makhluk ciptaan Tuhan yang terikat dengan lingkungan (ekologi), mempunyai kualitas dan martabat karena kemampuan bekerja dan berkarya.

PENGERTIAN KEGELISAHAN

kegelisahan berasal dari kata gelisah,yang berarti tidak tentram hatinya, selalu merasa khawatir, tidak tenang, tidak sabar, cemas. Sehingga kegelisahan merupakan hal yang menggambarkan seseorang tidak tentram hati maupun perbuatannya, merasa khawatir, tidak tenang dalam tingkah lakunya, tidak sabar ataupun dalam kecemasan.

Kegelisahan hanya dapat diketahui dari gejala tingkah laku atau gerak-gerik seseorang dalam situasi tertentu. Gejala tingkah laku atau gerak-gerik itu umumnya lain dari biasanya, misalnya jalan mondar-mandir dalam ruang tertentu sambil menundukan kepala, memandang jauh ke depan sambil mengepal-ngepalkan tangannya, duduk termenung sambil memegang kepalanya, duduk dengan wajah murung atau sayu, malas bicara, dan lain-lain.

Kegelisahan merupakan salah satu ekspresi dari kecemasan. Karena itu dalam kehidupan sehari-hari, kegelisahan juga diartikan kecemasan, kekhawatiran, ketakutan. Masalah kecemasan atau kegelisahan berkaitan juga dengan masalah frustasi yang secara definisi dapat disebutkan, bahwa seseorang mengalami frustasi karena apa yang diinginkan tidak tercapai.

Sigmund Freud ahli psikoanalisa berpendapat, bahwa ada tiga macam kecemasan yang menimpa manusia yaitu kecemasan kenyataan (obyektif), kecemasan neorotik, kecemasan moril.

a. kecemasan obyektif

kecemasan tentang kenyataan adalah suatu pengalaman perasaan sebagai akibat atau suatu bahaya dalam dunia luar.

b. kecemasan neorotis (syaraf)

kecemasan in timbul karena pengamatan tentang bahaya dari naluriah. Menurut Sigmund Freud kecemasan ini dibagi menjadi tiga macam yakni :

  1. kecemasan yang timbul karena penyesuaian diri dengan lingkungan.
  2. Bentuk ketakutan yang tegang dan irrasional (phobia).
  3. Rasa takut lain ialah rasa gugup, gagap dan sebagainya.

c. kecemasan moril

kecemasan moril disebabkan karena pribadi seseorang.

SEBAB-SEBAB ORANG GELISAH

Sebab-sebab orang gelisah adalah karena pada hakekatnya orang takut kehilangan hak-haknya. Hal itu adalah akibat dari suatu ancaman, baik ancaman dari luar maupun dari dalam.

Contoh : bila ada suatu tanda bahasa (bahasa banjir, gunung meletus, perampokan), orang tentu akan gelisah. Hal itu disebabkan karena bahaya itu mengancam akan hilangnya beberapa hak orang sekaligus, misalnya hak hidup , hak milik,hak memperoleh perlindungan, hak kemerdekaan hidup dan mungkin hak nama baik.

USAHA-USAHA MENGATASI KEGELISAHAN

Mengatasi kegelisahan ini pertama-tama harus mulai dari diri kita sendiri, yaitu kita harus bersikap tenang. Dengan sikap tenang kita dapat berpikir tenang , sehingga segala kesulitan dapat kita atasi.

Contoh :

Dokter yang menghadapi isti dan anaknya yang sedang sakit,Justru tidak dapat merasa tenang. Karena ada ancaman terhadap haknya. Dokter tidak dapat berbuat apa-apa bila menghadapi keluarganya yang sakit, karena ia merasa khawatir. Dalam hal ini dokter itu harus bersikap seperti menghadapi pasien yang bukan keluarganya.

Untuk mengatasi kegelisahan yang paling ampuh kita memasrahkan diri kepada Tuhan. Kita pasrahkan nasib kita sepenuhnya Kepada-Nya. Kita harus ;percaya bahwa Tuhanlah Maha Kuasa, Maha Pengasih, Maha Penyayang dan Maha Pengampun.

Manusia dan Tanggung Jawab

Pengertian tanggung jawab memang seringkali terasa sulit untuk
menerangkannya dengan tepat. Adakalanya tanggung jawab dikaitkan
dengan keharusan untuk berbuat sesuatu, atau kadang-kadang
dihubungkan dengan kesedihan untuk menerima konsekuensi dari suatu
perbuatan. Banyaknya bentuk tanggung jawab ini menyebabkan terasa
sulit merumuskannya dalam bentuk kata-kata yang sederhana dan mudah
dimengerti. Tetapi kalau kita amati lebih jauh, pengertian tanggung
jawab selalu berkisar pada kesadaran untuk melakukan, kesediaan
untuk melakukan, dan kemampuan untuk melakukan.

Dalam kebudayaan kita, umumnya “tanggung jawab” diartikan sebagai
keharusan untuk “menanggung” dan “menjawab” dalam pengertian lain
yaitu suatu keharusan untuk menanggung akibat yang ditimbulkan oleh
perilaku seseorang dalam rangka menjawab suatu persoalan.

Pada umumnya banyak keluarga berharap dapat mengajarkan tanggung
jawab dengan memberikan tugas-tugas kecil kepada anak dalam
kehidupan sehari-hari. Dan sebagai orangtua tentunya kita pun
berkeinginan untuk menanamkan rasa tanggung jawab pada anak.

Tuntutan yang teguh bahwa anak harus setia melakukan tugas-tugas
kecil itu, memang menimbulkan ketaatan. Namun demikian bersamaan
dengan itu bisa juga timbul suatu pengaruh yang tidak kita inginkan
bagi pembentukan watak anak, karena pada dasarnya rasa tanggung
jawab bukanlah hal yang dapat diletakkan pada seseorang dari luar,
rasa tanggung jawab tumbuh dari dalam, mendapatkan pengarahan dan
pemupukan dari sistem nilai yang kita dapati dalam lingkungan
keluarga dan masyarakat. Rasa tanggung jawab yang tidak bertumpuk
pada nilai-nilai positif, adakalanya dapat berubah menjadi sesuatu
yang asosial. ini merupakan suatu pengertian dari pa google, kalau menurut mama saya arti dari tanggung jawab adalah suatu pengorbanan dalam segala hal, menurut ayah saya arti dari tanggiung jawab adalah suatu beban yang dipikul dalam menghadapi suatu masalah. Memang pada hakikatnya sulit sekali untuk mengartikan tanggung jawab namun menurut saya manusia harus mempunyai rasa tanggung jawab karena lewat tanggung jawab itu dapat membuat manusia menjadi orang yang lebih dewasa.

Manusia dan Pandangan Hidup

A. PENGERTIAN PANDANGAN HIDUP

Setiap manusia mempunyai pandangan hidup. Pandangan hidup itu bersifat kodrati. Karena itu menentukan masa depan seseorang. Dengan demikian pandangan hidup itu bukanlah timbul seketika atau dalam waktu yang singkat saja, melainkan melalui proses waktu yang lama dan terus menems, sehingga hasil pemikiran itu dapat diuji kenyataannya. Hasil pemikiran itu dapat diterima oleh akal, sehingga diakui kebenarannya.

Pandangan hidup banyak sekali macamnya dan ragamnya. Akan tetapi pandangan hidup dapat diklasifikasikan berdasaikan asalnya yaitu terdiri dari 3 macam :

(A) Pandangan hidup yang berasal dari agama yaitu pandangan hidup yang mutlak kebenarannya

(B) Pandangan hidup yang berupa ideologi yang disesuaikan dengan kebudayaan dan norms yang terdapat pada negara tersebut.

B. CITA-CITA

Menurut kamus umum Bahasa Indonesia, yang disebut cita-cita adalah keinginan, harapan, tujuan yang selalu ada dalam pikiran. Baik keinginan, harapan, maupun tujuan merupakan apa yang mau diperoleh seseorang pada masa mendatang. Dengan demikian cita-cita merupakan pandangan masa depan, merupakan pandangan hidup yang akan datang.

C. KEBAJIKAN

Kebajikan atau kebaikan atau perbuatan yang mendatangkan kebaikan pada hakekatnya sama dengan perbuatan moral, perbuatan yang sesuai dengan nonna-norrna agama dan etika. Manusia berbuat baik, karena menurut kodratnya manusia itu baik, mahluk bermoral. Atas dorongan suara hatinya manusia cenderung berbuat baik

Manusia adalah seorang pribadi yang utuh yang terdiri atas jiwa dan badan. Kedua unsur itu terpisah bila manusia meninggal. Karena merupakan pribadi, manusia mempunyai pendapat sendiri, ia mencintai diri sendiri, perasaan sendiri, cita-cita sendiri dan sebagainya. Justru karena itu, karena mementingkan diri sendiri, seringkali manusia tidak mengenal kebajikan.

D. USAHA / PERJUANGAN

Usaha/perjuangan adalah kerja keras untuk mewujudkan cita-cita. Setiap manusia harus s kerja keras untuk kelanjutan hidupnya. Sebagian hidup manusia adalah usaha/perjuangan. Perjuangan untuk hidup, dan ini sudah kodrat manusia. Tanpa usaha/perjuangan, manusia tidak dapat hidup sempuma. Apabila manusia bercita-cita menjadi kaya, ia hams kerja keras. Apabila seseorang bercita-cita menjadi ilmuwan, ia harus rajin belajar dan tekun serta memenuh semua ketentuan akademik.

E. KEYAKINAN / KEPERCAYAAN

Keyakinan/kepercayaan yang menjadi dasar pandangan hidup berasal dari akal atau kekuaasaan Tuhan.

Manusia dan Keadilan.

Pengertian Keadilan

Keadilan menurut Aristoteles adalah kelayakan dalam tindakan manusia.Kelayakan diartikan sebagai titik tengah diantara kedua ujung ektrem yang terlalu banyak dan terlalu sedikit.

Keadilan oleh Plato diproyeksikan pada diri manusia sehingga yang dikatakan adil adalah orang yang bisa mengendalikan diri dan perasaannya dikendalikan oleh akal.

Lain lagi pendapat Socrates yang memproyeksikan keadilan kepada pemerintahan.Menurut ia keadilan muncul bilamana warga negara sudah merasakan bahwa pihak pemerintah telah melaksanakan tugasnya dengan baik.

Kong Hu Cu berpendapat lain keadilan terjadi apabila anak sebagai anak,bila ayh sebaggai ayah,dan raja sebagi raja dimana masing-masing telah melaksanakan tugasnya.

B.Keadilan Sosial

Keadilan Sosial

Berbicara tentang keadilan pasti anda ingat dengan pancasila yaitu sila ke lima “Keadilan Sosial bagi seluruh rakyat Indonesia”.

Panitia ad-hoc MPR 1966 memberikan perumusan mengenai keadilan sebagai berikut :

“Sila keadilan sosial mengandung prinsip bahwa setiap orang di Indonesia akan mendapat perlakuan yang adil dalam bidang hukum,politik,ekonomi,dan kebudayaan.

Dalam ketetapan MPR RI No II/MPR/1978 tentang pedoman penghayatan dan pengamalan pancasila dicantumkan ketentuan sebagai berikut :

“Dengan sila keadilan bagi seluruh rakayat Indonesia manusia Indonesia menyadari hak dan kewajiban yang sama untuk menciptakan keadilan sosial dalam kehidupan mawyarakat Indonesia”’

Selamjutnya untuk mewujudkan keadilan sosial tersebut,diperinci perbuatan dan sikap yang harus dipupuk sebagai berikut :

  1. Perbuatan luhur yang mencerminkan sikap dan suasana kekeluargaan dan kegotongroyongan.
  2. Sikap adil terhadap sesama,menjaga keseibangan antara hak dan kewajiban serta menghormati hak-hak orang lain.
  3. Sikap suka memberi pertolongan kepada orang yang membutuhkan.
  4. Sikap suka bekerja keras.
  5. Sikap menghargai orang lain yang bermanfaat untuk mencapai kemajuan dan kemakmuran bersama.

C.Berbagai Macam Keadilan

A) Keadilan Legal atau Keadilan Moral

Plato berpendapar bahwa keadilan dan hukum merupakan substansi rohani umum dari masyarakat yang membuat dan menjaga persatuannya.Dalam suatu masyarakat yang adil setiap orang menjalankan pekerjaan dan yang menurut sifat dasarnya paling cocok baginya.

Ketidak adilan terjadi apabila ada campur tangan terhadap pihak lain yang melaksanakan tugas yang selaras sebab hal itu akan menciptakan pertentangan dan tidak keserasian.

B) Keadilan Distributif

Aristoteles berpendapar bahwa keadilan akan terlaksana bilamana hal-hal yang sama di[erlukan secara sama dalam hal-hal yang tidak sama secara tidak sama.

C) Keadilan Komutatif

Keadilan ini bertujuan untuk memelihara ketertiban masyarakat dan kesejahteraan umum.Bagi Aristoteles pengertian keadilan itu merupakan asas pertalian dan ketertiban dalam masyarakat.Semua tindakan yang bercorak ujung ekstrim menjadikan ketidakadilan dan akan merusak atau bahkan mengahancurkan pertalian dalam masyarakat.

D.Kejujuran

Kejujuran artinya apa yang dikatakan seseorang sesuai dengan hati nuraninya apa yang dikatakan sesuai dengan kenyataan yang ada.Sedang kenyataan yang ada adalah kenyataan yang benar-benar ada.

Dalam kehidupan sehari-hari kejujuran dan ketidak jujuran merupakan bagian hidup yang tidak dapat dipisahkan dari kehidupan manusia itu sendiri.

Ketidak jujuran sangat luas wawasannya sesuai dengan luasnya kehidupan dan kebutuhan hidup manusia.Bagi seniman ketidak jujuran dan kejujuran menimbulkan daya kreatifitas manusia.Untuk mempertahankan kejujuran berbagai sikap dan cara oerlu dipupuk.namun demi sopan santun dan pendidikan,orang boleh berkata tidak jujur sampai pada batas-batas yang dapat dibenarkan.

E.Kecurangan

Kecurangan identik dengan ketidak jujuran dan sama pula dengan licik meskipun tidak serupa benar.Curang artinya apa yang diinginkan tidak sama dengan hati nuraninya.

Kecurangan menyebabkan manusia menjadi serakah,tamak,ingin menimbun kekayaan yang berlebih dengan tujuan agar dianggap sebagi orang yang paling hebaat,kaya,dan senang apabila masyarakat disampingnya hidup menderita.Orang seperti itu biasannya tidak suka apabila ada orang yang melebihi kekayaannya.

Bermacam-macam sebab orang melakukan kecurangan.Ditinjau dari hubungan manusia dengan alam sekitarnya,ada empat aspek yaitu aspek ekonomi,kebudayaan,peradapan,dan aspek teknik.

Dalam tingkah laku sehari-hari ternyata masih sulit untuk membedakan mana tingkah laku yang baik dan mana tingkah laku yang sebaliknya.Dalam cerita-cerita perwayangan secara kongkret diperlihatkan bahwa orang yang buruk selalu dikalahkan oleh orang yang baik (akan tetapi adakah ukuran mengenai kebaikan dan keburukan pada umumnya sehingga suatu tindakan yang sesuai dengan ukuran itu dapat dikatakan baik dan yang tidak sesuai adalah buruk?) kalu ukuran itu umum maka,kebaikan dan sebaliknya umum dan abstrak.

F.Pemullihan Nama Baik

Nama baik merupakan tujuan utama orang hidup.Nama baik adalah nama yang tidak tecela.

Setiap orang hati-hati menjaga namanya agar tidak tercela.Ada peribahasa berbunyi “daripada berputih mata lebih baik berputih tulang” artinya orang lebih baik mati daripada malu.Betapa besar nama baik sehingga nyawa menjadi taruhan.

Tingkah laku atau perbuatan yang baik dengan nama baik itu hakikatnya sesuai dengan kodrat manusia,yaitu :

  1. Manusia menurut sifat dasarnya adalah mahluk moral.
  2. Ada aturan-aturan yang berdiri sendiri yang harus dipatuhi manusia untuk mewujudkan dirinya sendiri sebagai pelaku moral tersebut.

Untuk memulihkan nama baik manusia harus bertobat.Tobat tidak hanya dibibir melainkan harus bertingkah laku yang sopan,ramah berbuat budi darma dan brbuatan kebaikan menolong sesama mahluk hidup yang membuthkan pertolongan.

G.Pembalasan

Pembalasan adalah suatu reaksi akibat perbuatan seseorang.reaksi itu dapat berupa perbuatan yang serupa,perbuatan yang seimbang,tingkah laku yang serupa,dan mungkin tingakah laku yang seimbang.

Pada dasarnya manusia adalah mahluk moral dan sosial.Dalam bergaul manusia harus mematuhi norma-norma untuk mewujudkan moral itu.Bila manusia bebuat amoral, lingkunganlah yang menyebabkannya.Perbuatan amoral pada hakikatnya adalah perbuatan yang melanggar hak dan kewajiban manusia lain.

Oleh karena tiap manusia tidak menghendaki hak dan kewajibannya diganggu maka manusia berusaha mempertahankan hak dan kewajibannya itu.

Manusia dan Penderitaan

Pengertian Penderitaan

Penderitaan dengan kata dasar derita yaitu merasakan, menanggung segala bentuk yang tidak menyenangkan. Penderitaan bersifat nyata pada kehidupan manusia. Suatu kehidupan pastilah mengalamami penderitaan dengan segala tingkatan yang berbeda yaitu penderitaan ringan dan berat. Itu semua adalah bentuk kenyaataan yang harus diterima semua oleh setiap manusia. Pada dasarnya semua penderitaan adalah ujian yang dikirim oleh tuhan agar kita mengerti tentang beban hidup satu sama lain antar manusia. Tuhan pasti mengerti akan hal tersebut, disaat itu manusia akan dituntut kesadarannya oleh sang pencipta untuk membentuk sebuah rasa kesadaran apa yang telah ia lakukan sebelum penderitaan tsb datang menimpanya. Di situlah tuhan bisa melihat seberapa besar kadar iman seseorang. Yang sadar akan hal tsb pastilah akan kembali kepadanya. Dan yang tidak tanggap dengan hal tsb maka ia berpikir bahwa kalau penderitaan tsb merupakan sebuah bencana yang menyusahkan dirinya saja. Di saat manusia menerima kesenangan manusia malah lupa dengan kewajibannya yaitu beribadah tepat waktu dan taati aturan-aturannya. Jadi apakah manusia itu selalu ingat sang penciptanya? Jawabannya kita dapat ambil sendiri dengan rutinitas kepribadian kita. Mungkin manusia bisa lupa dengan tuhannya tapi tuhan tak akan lupa dengan umatnya yang taat maupun tidak.
Siksaan
Siksaan atau siksa adalah bentuk kondisi dimana seseorang dalam keadaan luka, baik luka fisik maupun jiwa. Pada dasarnya siksa hanya ditujukan kepada seseorang yang telah berbuat jahat dan tidak adil terhadap seseorang yang lainnya, sehingga orang tsb akan mengalami siksaan yang sama atas perbuatannya (balasannya bisa didunia dan diakhirat) balasannya didunia bisa disebut hukum karma. Tetapi siksaan ini telah menjadi buah bibir yang diperbincangkan oleh semua lapisan masyarakat, dimedia masa maupun dimedia elektronik. Segala siksaan akan berdampak menjadi tekanan mental yang cukup besar pada manusia yang merasakannya.
Kekalutan Mental
Kekalutan mental bisa disebut kalut yaitu tidak sadar apa yang telah ia perbuat dan mental adalah berhubungan dengan kejiwaan kita, jadi bisa disebut Kekalutan mental adalah ketidak sadaran jiwa atau bisa disebut gangguan kejiwaan. Berawal dari ketidak mampuan menanggung beban pikiran yang kian menumpuk dan menjadi sebuah ledakkan pikiran yang tidak mampu diredam. Ada sebab mengapa kekalutan mental itu bisa terjadi, yaitu Lemahnya kepribadian seseorang dalam menghadapi berbagai macam persoalan hidup yang tak mampu di terimanya dan menyebabkan kehancuran mental dari seseorang tersebut; Kedua adalah sulit menerima kenyataan secara tiba-tiba, dengan contoh apabila kita dalam keadaan kaya dan tiba-tiba kita jatuh miskin maka faktor tersebut akan menyebabkan hantaman mental yang sangat kuat dan tetapi bila kita bisa menangani secara hati-hati maka permasalahan tersebut bukan halangan bagi dirinya; dan Kurangnya atau lemahnya kematangan jiwa dalam menanggapi berbagai permasalahan sosial. Kekalutan mental akan menimbulkan bentuk-bentuk trauma atau ketakutan atau kengerian terhadap sesuatu yang pernah menimpa dirinya yang tidak ia inginkan tapi tak bisa dilupakan sehingga menyebabkan trauma mendalam.

Manusia dan Keindahan

A. KEINDAHAN

Kata keindahan berasal dan kata indah, artinya bagus, pemai, cantik, elok, molek, dan sebagainya. Keindahan adalah identik dengan kebenaran. Keindahan kebenaran dan kebenaran adalah keindahan. Keduanya mempunyai nilai yang sama yaitu abadi, dan mempunyai daya tank yang selalu bertambah. Yang tidak mengandung kebenaran berarti tidak indah. Keindahan juga bersifat universal, artinya tidak terikat oleh selera perseorangan, waktu dan tempat, selera mode, kedaerahan atau lokal.

NILAI ESTETIK

. Nilai yang berhubungan dengan segala sesuatu yang tercakup dalam pengertian keindahan disebut nilai estetik.

B. RENUNGAN

Renungan berasal dan kata renung; artinya diam-diam memikirkan sesuatu, atau memikirkan sesuatu dengan dalam-dalam. Renungan adalah hasil merenung. Dalam merenung untuk menciptakan seni ada beberapa teori. Teori-teori itu ialah : teori pengungkapan, teori metafisik dan teori psikologik.

C. KESERASIAN

Keserasian berasal dari kata serasi dan dari kata dasar rasi, artinya cocok, kena benar, dan sesuai benar. Kata cocok, kena dan sesuai itu mengandung unsur perpaduan, pertentangan, ukuran dan seimbang.